.
Tidak banyak orang yang bisa menjadi penghafal Al Qur’an karena satu dan banyak hal. Jika Anda ingin menjadikan anak Anda seorang hafidz, berikut ulasannya
Siapa yang tidak ingin anaknya menjadi seorang hafidz ketika Allah menjanjikan mahkota kehormatan untuk para orang tua dari penghafal Al-Quran. Namun, sejatinya ibadah yang satu ini harus tetap dilaksanakan dengan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan apalagi pujian dunia.
Untuk mewujudkan mimpi agar anak menjadi hafidz Qur’an tentu saja membutuhkan tekad dan usaha yang kuat. Tetapi tentu saja selalu ada jalan menuju roma.
Berikut 7 cara menjadikan anak hafidz Qur’an dengan efektif.
1. Kenalkan Anak dengan Al Qur’an Sejak DiniKetika masih dalam kandungan, rajinlah mengaji di dekat perut istri Anda secara pelan dan ulang sebanyak tiga kali. Kegiatan ini akan membuat bayi akrab dengan Al Qur’an. Cara lainnya adalah dengan sering mendengarkan audio murotal selama masa kehamilan.
Cara mendidik anak menjadi hafidz sejak bayi juga dapat dilakukan dengan membacakan surat Al Fatihah setiap hari. Lakukan setiap pagi, siang, sore, dan malam dengan tiga pengulangan saat membaca. Setelah 5 hari, lanjut bacakan surat berikutnya dengan cara yang sama.
Agar anak semakin akrab dengan bacaan Al Qur’an, Anda juga dapat mengganti nyanyian nina bobo dengan surat-surat pendek. Cara ini juga efektif karena akan lebih mudah diingat oleh anak-anak. Lebih baik lagi jika mengajak anak Anda melafalkannya sebagai latihan menghafal.
3. Gunakan Metode yang Disukai Anak-Anak
Pada dasarnya masa kanak-kanak adalah momen ketika mereka sangat aktif bermain dan mengeksplor. Makanya Anda harus ekstra sabar jika anak Anda tidak fokus ketika menghafal.
Untuk menyiasati kesulitan ini, Anda harus menggunakan metode yang disukai anak-anak. Misalnya sambil menonton video animasi mengaji atau menggunakan flash card dan masih banyak lagi. Cara-cara tersebut lebih mengasyikan karena anak Anda juga dapat menghafal sekaligus bermain.
4. Memutar Audio Murotal Setiap Ada Kesempatan
Cara berikutnya dalam usaha mencetak hafidz cilik adalah memutar audio murotal kapanpun ada kesempatan. Cara ini juga cukup efektif karena semakin anak sering mendengar, semakin mudah dia mengingatnya.
Ketika mendengar lantunan Al Qur’an, otaknya akan merekam dan ketika sudah hafal, ia akan mengikutinya dalam hati.
5. Disiplin Menguji Hafalan
Anda juga harus membuat jadwal harian seorang hafidz dan melaksanakannya dengan penuh kedisiplinan.
Anda dapat mencontoh jadwal Musa, hafidz cilik yang memenangkan juara ke 3 Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) Internasional di usia 10 tahun. Sang ayah menuturkan jika Musa memiliki jadwal harian teratur mulai dari tidur, bermain, dan murajaah.
Misalnya ujian hafalan dilakukan selepas subuh hingga jam 9 dan waktu dhuhur sampai ashar untuk menambah hafalan baru.
6. Apresiasi Ketika Anak Berhasil Menghafal
Ketika anak berhasil menghafal, Anda dapat mengapresiasi dengan memberikan penghargaan berupa pujian atau benda yang disukainya sesekali. Ini adalah salah satu cara memotivasi anak untuk menghafal Al Qur’an lebih giat lagi.
7. Tetap Bijaksana
Anda tidak boleh terlalu menggebu-gebu dalam menjadikan anak seorang hafidz. Anda tetap harus tahu karakter dan kemampuan ia sampai dimana. Jangan memaksa ia harus hafal banyak dalam waktu yang singkat.
Ketika anak Anda malas menghafal, jangan langsung memarahinya. Beri ia ruang dan pelan-pelan bangkitkan lagi semangatnya. Yang paling penting, tetap menjadi pendengar yang baik tidak hanya dalam urusan menghafal Al-Qur’an saja.
Selain 7 cara menjadikan anak hafidz Qur’an di atas, Anda juga harus memperhatikan asupan makanannya. Berikan gizi seimbang apalagi jika ia masih dalam masa pertumbuhan kognitif. Yang paling penting, apa yang anak Anda makan harus jelas sumbernya dan kehalalannya.