Buku adalah jendela dunia. Manfaat membaca buku bagi anak sangat berpengaruh untuk membentuk karakternya di masa yang akan datang.
Sejak dini, anak sebaiknya sudah dapat
diperkenalkan dengan kegiatan membaca.
Pasalnya, manfaat membaca buku bagi anak
bisa berpengaruh terhadap bagaimana dia memandang dunia untuk ke depannya.
Ada satu kutipan yang sangat bagus dari Duta
Literasi Indonesia, Najwa Shihab. Beliau mengatakan bahwa membaca ialah
merengkuh makna, ikhtiar untuk memahami alam semesta. Itulah mengapa buku
disebut jendela dunia, yang merangsang pikiran agar terus terbuka.
Mengapa Membaca Begitu Penting untuk
Anak?
Bahkan, hal pertama yang perlu dilakukan oleh
Nabi Muhammad SAW adalah iqra, atau
membaca wahyu Allah SWT lewat Malaikat Jibril. Ada lagi ungkapan bahwa buku
adalah jendela dunia. Seorang teknokrat kelas dunia, almarhum BJ. Habibie
adalah seseorang yang menyukai membaca buku sejak kecil.
Di saat teman sebayanya bermain bersama, beliau
lebih suka menyendiri untuk membaca buku. Karena menurut beliau, buku menyimpan
jawaban dari sejuta pertanyaan yang selalu muncul dalam kepalanya. Dengan
membaca, daya kreativitas menjadi lebih terasah karena diajak untuk
membayangkan suatu makna dari tulisan.
Alasan paling utama mengapa membaca begitu
penting untuk diperkenalkan kepada anak sejak dini adalah karena akan
berpengaruh pada kualitas hidupnya di masa yang akan datang. Bagaimana seorang
anak akan memaknai kehidupan, itu ditentukan dari pola pikirnya dari berbagai
informasi yang diserap.
Ya,
salah satu sumber
yang netral dan baik untuk seorang anak dan bisa mengaktifkan sensor
sensitivitas terhadap keadaan sekitarnya adalah dari kata-kata indah yang
berasal dari sebuah bacaan yang bermanfaat.
Apa Saja Manfaat Membaca Buku bagi
Anak?
Dengan membaca, kita akan mendapat beragam
informasi yang sebelumnya tidak diketahui. Masa kanak-kanak merupakan masa emas
untuk seseorang karena pada saat itulah karakter seorang anak dapat terbentuk
lewat apa yang dia lakukan di kala itu. Lalu, apa saja manfaat membaca bagi
anak?
Melatih Anak untuk Berpikir Substantif
Manfaat pertama dari suka membaca adalah anak dilatih untuk berpikir secara substantif. Pada
saat membaca, disitu terdapat proses kognitif dari otak, mulai dari menerima
hingga memahami maksud dari tulisan yang sudah dibaca.
Dari proses memahami dan memaknai konteks dari
suatu kata atau tulisan, anak-anak belajar mencari substansi atau dasar dari
suatu pemikiran. Mengapa bisa begini, mengapa bisa begitu, apa tujuannya? Semua
pertanyaan substantif tersebut didapat melalui membaca.
Namun, pendampingan orang tua tentu saja sangat
diperlukan untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Anak Dapat Berpikir Lebih Kritis
Membaca akan membantu anak untuk berpikir lebih
kritis terhadap suatu permasalahan yang dihadapinya secara objektif hingga bisa
menghasilkan sebuah solusi. Terdengar berat, ya? Namun, hal ini bisa didapatkan
jika anak dilatih untuk menyukai membaca sejak dini.
Membaca akan menghindari dari bias. Anak bisa
diajak untuk berpikir bebas sesuai dengan yang dipahaminya dari suatu informasi
yang dibaca. Peran orang tua di sini adalah membantu anak untuk menyeleksi buku
mana saja yang perlu dibaca oleh anak, sekiranya bisa membentuk pribadi yang
baik di kemudian hari.
Jangan lupa untuk selalu berinteraksi aktif
dengan anak, sekadar untuk mengetahui seperti apa cara berpikir, pola pikir,
dan bagaimana dia menyelesaikan masalah.
Menambah Kosakata, Meningkatkan Daya Imajinasi dan Kreativitas
Manfaat membaca
bagi anak yang terakhir adalah dapat menambah kosakata, meningkatkan daya
imajinasi, dan kreativitas. Dengan membaca buku, anak bisa mendapatkan kosakata
baru dengan kalimat yang terstruktur.
Dan sudah bukan rahasia lagi, membaca
meningkatkan daya imajinasi seorang anak. Kok bisa? Tentu saja bisa. Misalnya
saja, ada sebuah kalimat seperti, ‘seekor
naga kecil berwarna biru muda sedang duduk bersandar di pohon sambil menangis’.
Dari tulisan itu, anak akan diajak untuk
berimajinasi membayangkan seekor naga kecil dan situasi di sekitarnya. Selain
itu, membaca juga bisa meningkatkan kreativitas anak karena melatih fungsi otak
kanan dalam mengikuti alur cerita buku yang dia baca.
Dengan berbagai di atas, membaca tentu jadi aktivitas yang tidak boleh dilewatkan. Namun, kegiatan ini memerlukan peran aktif orang tua, mulai dari menyaring informasi dengan memilihkan buku-buku yang bermanfaat dan menjadi teman bercerita anak yang bisa dilakukan dengan cara menyenangkan setiap harinya.